Breaking News

25/08/2014

Pesona Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur

Istirahat sejenak dulu ya menceritakan tentang touring Kita Kita. Kali ini, admin mau berbagi informasi tentang sebuah gunung di wilayah Jawa Timur. Kenapa diambil di wilayah Jawa Timur, karena admin berasal dari Jawa Timur (hehehhe). Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.

Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.

Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya. Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.



Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam. Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.


Untuk menikmati pemandangan yang indah disaat dini hari, para pendaki biasa mulai menanjak sekitar jam 01.00 wib dini hari. Apabila perjalanan lancar, di puncak kalian akan dapat melihat pemandangan indah berupa blue flame. Seperti sebuah api yang berwarna kebiru-biruan. Keindahan kawah ijen ini sudah sampai di beberapa negara. Terbukti dengan banyaknya para turis asing yang juga datang mengunjungi wisata alam ini. Jalan yang terjal dan berliku, dengan pendakian yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, menuntut kita untuk selalu berhati-hati dan waspada. 
Keindahan alam semesta ciptaan Allah yang agung ini benar-benar tak bisa dibandingkan dengan apapun. Kalau diantara kalian sudah ada yang pernah menonton film 5cm, itu adalah hal yang benar-benar bermanfaat. Di film itu kita diajak untuk benar-benar menjaga kekayaan alam yang indah ini. Di tempat ini juga terdapat tempat penginapan. Namun karena kebanyakan pengunjung adalah para pandaki gunung dan pencinta alam, mereka lebih memanfaatkan tenda dan membuat api unggun untuk sekedar menghangatkan tubuh sampai saat tiba mendaki.


 
Perjalanan wisata ke kawah Ijen, dimulai dari Paltuding 1,600 mdpl, sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi- Ijen. Dari sini jalan tanah terus menanjak ke ketinggian 2,400m dpl dengan waktu tempuh 2 jam jalan santai. Sepanjang perjalanan banyak berpapasan dengan pemikul belerang yang ramah bertukar salam. Tiba di bibir kawah, pemandangan menakjubkan berada di depan mata. Sebuah danau hijau tosca dengan diameter 1 km berselimutkan kabut dan asap belerang berada jauh dibawah. Penambang-penambang belerang terlihat kecil dari atas. Untuk menuju ke sumber penghasil belerang tsb., kita perlu menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang dilalui penambang. Sapu tangan basah sangat diperlukan, karena seringkali arah angin bertiup membawa asap menuju ke jalur penurunan.
 
 
Didasar kawah, sejajar dengan permukaan danau terdapat tempat pengambilan belerang. Asap putih pekat keluar menyembur dari semacam pipa besi yang dihubungkan ke sumber belerang. Lelehan 600oC fumarol berwarna merah membara meleleh keluar dan membeku karena udara dingin, membentuk padatan belerang berwarna kuning terang. Terkadang bara fumarol menyala tak terkendali, yang biasanya segera disiram air untuk mencegah reaksi piroporik berantai. Batu-batuan belerang ini dipotong dengan linggis dan diangkut kedlm keranjang. Bernapas dlm lingkungan spt. ini dibutuhkan perjuangan tersendiri, para penambang umumnya bekerja sambil menggigit kain sarung atau potongan kain seadanya sebagai penapis udara.

Disekitar wisata Kawah ijen juga terdapat aliran air kawah belerang yang mengalir bagaikan air sungai. Pemandangan disekitar pun masih sangat hijau. Disana juga kalian bisa menemui bunga Edelweis  yang biasa disebut bunga kebadian. Bunganya kecil-kecil, cantik, dan tak perah layu. Mungkin karena bunga ini tidak pernah layu, jadi disebut bungan keabadian. Namun, disisi lain, Edelweiss merupakan satu rumpun dan sunflower. Kata Edelweiss berasal dari bahasa Jerman "edel" yang berarti mulia dan "weiss" yang berarti putih. Terdapat mitos juga, bagi seorang pasangan yang membawakan bunga Edelweiss ini untuk pasangannya, maka hubungan mereka akan abadi. Yah namanya juga mitos, bisa dipercaya, bisa enggak :). Namun, bunga ini juga tidak boleh diambil sembarangan. Harus dengan ijin pengawas kawah.

Sekian Info tentang Pesona Kawah Ijen Bondowoso,,semoga terhibur

Sumber : http://kitakita-community.blogspot.sg

Newer Post Older Post Home

0 comments:

Post a Comment