Makin sering kita mengamati tayangan penampakan di
layar televisi yang mengundang banyak kontroversi. Yakni penampakan hantu atau
jin itu mahluk gaib yang berhasil ditangkap oleh kamera. Namun, beberapa orang
meyakini hantu bisa difoto ‘dengan sengaja’. Seperti yang dikatakan salah satu
ahli fotografi, Dale Kaczmarek membuat ramuan dan teknik fotografi, yang
diyakini bisa menangkap sosok hantu secara sengaja.
Menggunakan
Kamera Manual SLR
Perburuan foto hantu bisa dibilang salah satu
kecelakaan paling fatal yang dibuat manusia
dalam sejarah dan perjalanan fotografi. Awalnya dari unsur ketidaksengajaan, namun berikutnya menjadi semacam obsesi dan menyingkirkan semua objek nyata yang seharusnya kita potret.
dalam sejarah dan perjalanan fotografi. Awalnya dari unsur ketidaksengajaan, namun berikutnya menjadi semacam obsesi dan menyingkirkan semua objek nyata yang seharusnya kita potret.
Namun untuk Anda yang merasa berburu hantu hanya
sekedar untuk menambah keterampilan memotret dan memuaskan rasa ingin tahu,
berikut ini ada beberapa tips yang mungkin dibutuhkan
Semua jenis kamera sebenarnya bisa merekam penampakan
hantu. Mulai dari kamera 35mm, SX-70, 110 Instamatic, Polaroid Instamatic Land.
Tapi kamera yang paling bagus yakni kamera SLR 35mm, sebab kita bisa mengatur
sendiri pengaturan ASA, kecepatan, dan waktu pengambilan gambar. Lebih bagus
kalau menggunakan film infra merah, karena film infra merah sangat sensitif
terhadap cahaya yang tak tertangkap mata.
Coba menggunakan dua buah kamera SLR 35mm, yang satu
kamera diisi dengan film infra merah berkecepatan tinggi hitam putih. Sedangkan
kamera yang satunya lagi diisi dengan film hitam putih biasa ASA 400.
Diharapkan metode ini bisa membandingkan hasil-hasil jepretan dari kedua kamera
ini.
Jika Anda ingin potret benda yang tidak terlihat, Anda
bisa menggunakan film infra merah. Namun, jika muncul bayangan yang aneh atau
pantulan cahaya, maka seharusnya kedua jenis film bisa. Sebab itulah diperlukna
menggunakan film berkecepatan tinggi untuk memastikan hasil jepretan tersebut.
Tips berikut ini mungkin berguna bagi yang ingin
mencoba menggunakan film
infra merah, Pertama, gunakan film infra merah hitam putih. Akan lebih mudah memisahkan jika hitam, putih, dan abu-abu.
infra merah, Pertama, gunakan film infra merah hitam putih. Akan lebih mudah memisahkan jika hitam, putih, dan abu-abu.
1. Menggunakan film infra merah memerlukan perhatian
dan kecermatan. Film inframerah sangat sensitif terhadap panas sebab itu harus
disimpan di dalam kulkas sebelum digunakan. Sekitar satu jam sebelum film
dimasukkan ke dalam kamera, keluarkan film dari kulkas supaya film bisa
menyesuaikan kondisi suhu ruangan supaya hasil jepretan tak berkabut.
2. Selain itu, film infra merah sangat sensitif
terhadap cahaya infra merah. Sebab itu pastikan selalu untuk memasang dan
melepas film infra merah di ruang gelap. Jangan menggunakan lampu merah karena
lampu tersebut memancarkan radiasi infra merah.
Jika tak terburu-buru memproses film tersebut, lebih
baik film disimpan di dalam kulkas. Jangan biarkan film terlalu lama ngendon di
dalam kamera, kecuali jika terpaksa melakukan hal itu paling tidak simpan
kamera di tempat yang sejuk seperti dikamar yang berpendingin ruangan.
3. Karena film infra merah tannpa ada ASA yang fixed,
Anda harus memperhitungkan cahaya dan menentukan sendiri ASA kameranya. ASA 100
sudah mencukupi jika ingin memotret di luar ruangan di tengah hari. Saat
mencuci film, jangan lupa memberitahu bahwa Anda menggunakan ASA 100 dan
pastikan film dibuka di ruangan gelap! Demikian pula saat membeli film infra
merah, jika sang penjual tak membawa film itu dari kulkas bisa dipastikan film
infra merah tersebut sudah rusak.
4. Seperti halnya Kodak merekomendasikan film infra
merah hitam putih dengan filter merah nomor 25. Namun sebaiknya perlu mencoba
menggunakan berbagai filter yang ada dan bahkan tanpa menggunakan filter sama
sekali. Dikarenakan semua filter menghalangi masuknya beberapa jenis cahaya dan
spektrum warna. Padahal banyakl yang tak tahu di spektrum warna mana para hantu
itu berada.
5. Jangan menggunakan flash, karena bakal menimbulkan
pantulan cahaya aneh yang bakal disalah artikan sebagai bayangan hantu. Gunakan
tripod yang stabil.
Kamera digital yang kini, kamera manual SLR sudah
ditinggalkan karena tidak praktis.
Fotografi profesional maupun amatir, atau hanya sekedar punya, mulai beralih ke kamera digital.
Fotografi profesional maupun amatir, atau hanya sekedar punya, mulai beralih ke kamera digital.
Pemotretan hantu dengan kamera digital yang serba
otomatis, sama sederhananya.
Disarankan, jika memotret tanpa blitz, harus menggunakan tripot yang kokoh, agar hasil gambar tidak blur.
Disarankan, jika memotret tanpa blitz, harus menggunakan tripot yang kokoh, agar hasil gambar tidak blur.
Tetapi, umumnya, sosok hantu yang ditangkap lebih
nyata. Bahkan jika beruntung, bisa berbentuk wujud aslinya. Sebaliknya, jika
menggunakan blitz atau lampu kilat, mau tidak mau sosok hantu yang tertangkap
kamera, umumnya seperti pendaran cahaya. Baik bulat (orbs) ataupun memanjang.
Yang perlu diperhatikan, tidak semua pencaran cahaya
itu adalah hantu. Bisa jadi, itu partikel debu yang berada di dekat lensa,
kemudian memantulkan sinar blitz. Umumnya, jika hantu asli, biasanya memiliki
warna beraneka ragam.
Dengan Sengaja
Memotret hantu terbaik, adalah mendatangi sendiri
sarang hantu tersebut. Dengan sabar menunggu munculnya hantu, seperti uji
nyali. Giliran tampak, langsung diambil gambarnya. Namun hal ini perlu ada
pendekatan tenaga dalam untuk memotret hantu. Bagi seseorang yang menguasai
tenaga dalam, ia bakal merasakan getaran lain, dari alam gaib di sekitarnya.
Nah, jika ingin memotret hantu, bukan kameranya yang
dibacakan rapalan atau mantra, yang cenderung klenik itu, melainkan berusaha
mengajak hantu atau jin, memasuki alam nyata
manusia. Jika jin atau hantu bersedia, maka, dijamin akan bisa dipotret, karena berwujud. Jika tidak berkenan, umumnya, bagi pemotret hantu akan mengajak bertarung kepada jin itu, atau menariknya ke alam nyata. Ketika jin sudah memasuki alam nyata, langsung dipotret, umumnya kelihatan.
manusia. Jika jin atau hantu bersedia, maka, dijamin akan bisa dipotret, karena berwujud. Jika tidak berkenan, umumnya, bagi pemotret hantu akan mengajak bertarung kepada jin itu, atau menariknya ke alam nyata. Ketika jin sudah memasuki alam nyata, langsung dipotret, umumnya kelihatan.
Jika
faktor-faktor itu belum dikuasai juga. Kita berharap bisa memotret hantu secara
tidak sengaja, di mana saja, kapan saja, siapa tahu, dapat sosok hantu
tersebut. Atau bergabunglah dengan komunitas yang biasa memotret hantu untuk
mendapatkan tips dan skillnya.
sumber : http://pengenfoto.blogspot.sg/
0 comments:
Post a Comment