Halo sobat,,kali ini saya akan berbagi tips tentang Cara Menjadi Buzzer di Social Media , Saat ini sekitar puluhan juta orang "berkerumun" di social media. Salah
satu tools social media yang sangat popular adalah twitter. Tentu saja
tempat itu menjadi target para brand untuk memperkenalkan produknya.
Agar memperoleh jangkauan yang lebih luas, para brand tersebut
memerlukan jasa buzzer atau opinion leader. Buzzer atau influencer
adalah seseorang yang mempunyai pengaruh yang besar di twitter yang
salah satu indikatornya adalah banyaknya jumlah follower.
Dengan cara yang kreatif para Buzzer ngetwit hal-hal yang biasa disukai oleh mayoritas onliner. Karena kreativitas dan keunikan twit-twitnya, para brand memakai jasa mereka untuk menyebarkan informasi atau bahkan untuk "mempengaruhi" followernya melakukan sesuatu.
Anda mungkin penasaran, bagaimana seorang yang biasa saja di dunia nyata bisa jadi seleb di Twitter dengan ribuan bahkan puluhan ribu follower, dan dari situ dia bisa menadapatkan penghasilan dengan menjadi buzzer. Berikut ini menjadi buzzer 10 Cara Menjadi Buzzer di Social Media berikut.
1. Punya social media
Bagaimana cara kerja ‘Buzzer’? cara kerjanya sangat sederhana, bahkan bisa dilakukan di rumah sekalipun dengan bermodal smartphone, tablet, atau laptop. Yang pasti harus punya akun social media, paling umum adalah Twitter. Ada juga ‘Buzzer’ yang menggunakan blog sebagai medium campaignnya. Popularitas adalah kata kunci utama untuk menjadi seorang ‘Buzzer’.
2. Punya banyak Followers
Menjadi seorang Buzzer tentunya harus memiliki follower banyak. Berapa banyak? Sebenarnya relatif kalau disebutkan dalam angka. Ada seorang ‘Buzzer’ yang punya puluhan ribu follower, bahkan ada ‘Buzzer’ hanya hanya punya 1000-an follower. Tentunya seseorang yang juga dikenal luas di dunia nyata, bukan hanya di dunia maya punya kans besar menjadi seorang ‘Buzzer’ yang ‘dicari’.
3. Gaya bahasa unik
Gaya bahasa unik buzzer terkadang menjadi alasan mereka difollow oleh banyak orang.Hal ini akan membantu untuk nyambung dengan audiens, para brand yang menjalani campaign dengan para buzzer biasanya tidak terlalu mengekang atau menerapkan aturan yang banyak kepada buzzer semacam ini.
4. Sebar identitas ke seluruh jaringan social agar mudah ditemukan
Sebagai onliner yang mempunyai banyak follower, bersiap-siaplah ada seseorang atau agency menghubungi. Agar identitas anda lebih mudah ditemukan oleh mereka, cantumkan identitas lengkap anda di beberapa tools yang anda punya. Minimal email, nomor telepon (khusus bisnis kalau perlu), akun twitter, facebook atau instagram
5. Selalu online 24 jam
Bekerja di bidang social media itu seperti tak mengenal hari libur, atau serasa libur terus karena harus online selama 24 jam tanpa jeda. Seorang buzzer akan selalu siap dengan perubahan ketika dalam perjalanan kampanye program yang sedang dijalankan diubah karena dianggap kurang efisien. Dengan mempunyai "digital lifestyle" seorang buzzer akan bisa dihubungi kapan saja via tools mana saja
6. Punya anger management yang baik
Sebagai buzzer mood harus tetap terjaga, cool dan selalu menyebarkan emosi yang membangkitkan semangat positif. Karena menghadapi banyak follower diperlukan stamina emosi yang kuat. Sehingga ketika ada pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ditanyakan anda sudah siap. Jika kesulitan memanage emosi, bisa berlatih dulu, minimal baca-baca artikel atau buku tentang anger management.
7. Respon detik ini juga
Karakter internet yang serba cepat mau tidak mau kita harus menyesuaikan ritmenya. Kita harus terbiasa merespon semua hal dengan cepat, kalau bisa saat itu juga. Sebuah agency tidak akan sabar menunggu balasan email yang dikirimkan selama 2x24 jam. Bisa jadi mereka akan segera mencari buzzer pengganti yang lebih sigap. Begitu juga ketika ada pertanyaan, complain atau pujian dari follower, seharusnya segera direspon kalau memang wajib di respon. Apakah respon tersebut menyelesaikan masalah atau tidak itu soal lain.
8. Penuhilah kewajiban melebihi apa yang tertulis di kontrak
Tak ada salahnya memberikan "bonus" kepada klien, karena ini akan menyenangkan dan menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya melakukan konversasi dengan durasi lebih lama atau datang ke acara offline-nya. Anda akan terus punya bahan untuk ngetwit sehingga tampak eksis di timeline. Klien juga akan senang karena "program kampanyenya" akan memperoleh WOM (Word Of Mouth) lebih luas.
9. Memahami produk knowledge
Sebagai buzzer selain harus memahami produk knowledgenya, sebaiknya juga mengalami atau mencoba secara langsung produk yang anda promosikan. Ada yang mengatakan pernyataan atau testimoni Anda akan lebih bisa mempengaruhi teman-teman anda ketika mereka memutuskan akan membeli sebuah produk.
10. Punya teman Buzzer
Rejeki itu biasanya diberikan lewat orang-orang sekitar kita, ini sepertinya juga berlaku untuk kasus buzzer ini. Ketika Anda punya teman satu atau lebih buzzer dan punya follower banyak, maka itu bisa jadi jalan rejeki buat Anda.
Dengan cara yang kreatif para Buzzer ngetwit hal-hal yang biasa disukai oleh mayoritas onliner. Karena kreativitas dan keunikan twit-twitnya, para brand memakai jasa mereka untuk menyebarkan informasi atau bahkan untuk "mempengaruhi" followernya melakukan sesuatu.
Anda mungkin penasaran, bagaimana seorang yang biasa saja di dunia nyata bisa jadi seleb di Twitter dengan ribuan bahkan puluhan ribu follower, dan dari situ dia bisa menadapatkan penghasilan dengan menjadi buzzer. Berikut ini menjadi buzzer 10 Cara Menjadi Buzzer di Social Media berikut.
1. Punya social media
Bagaimana cara kerja ‘Buzzer’? cara kerjanya sangat sederhana, bahkan bisa dilakukan di rumah sekalipun dengan bermodal smartphone, tablet, atau laptop. Yang pasti harus punya akun social media, paling umum adalah Twitter. Ada juga ‘Buzzer’ yang menggunakan blog sebagai medium campaignnya. Popularitas adalah kata kunci utama untuk menjadi seorang ‘Buzzer’.
2. Punya banyak Followers
Menjadi seorang Buzzer tentunya harus memiliki follower banyak. Berapa banyak? Sebenarnya relatif kalau disebutkan dalam angka. Ada seorang ‘Buzzer’ yang punya puluhan ribu follower, bahkan ada ‘Buzzer’ hanya hanya punya 1000-an follower. Tentunya seseorang yang juga dikenal luas di dunia nyata, bukan hanya di dunia maya punya kans besar menjadi seorang ‘Buzzer’ yang ‘dicari’.
3. Gaya bahasa unik
Gaya bahasa unik buzzer terkadang menjadi alasan mereka difollow oleh banyak orang.Hal ini akan membantu untuk nyambung dengan audiens, para brand yang menjalani campaign dengan para buzzer biasanya tidak terlalu mengekang atau menerapkan aturan yang banyak kepada buzzer semacam ini.
4. Sebar identitas ke seluruh jaringan social agar mudah ditemukan
Sebagai onliner yang mempunyai banyak follower, bersiap-siaplah ada seseorang atau agency menghubungi. Agar identitas anda lebih mudah ditemukan oleh mereka, cantumkan identitas lengkap anda di beberapa tools yang anda punya. Minimal email, nomor telepon (khusus bisnis kalau perlu), akun twitter, facebook atau instagram
5. Selalu online 24 jam
Bekerja di bidang social media itu seperti tak mengenal hari libur, atau serasa libur terus karena harus online selama 24 jam tanpa jeda. Seorang buzzer akan selalu siap dengan perubahan ketika dalam perjalanan kampanye program yang sedang dijalankan diubah karena dianggap kurang efisien. Dengan mempunyai "digital lifestyle" seorang buzzer akan bisa dihubungi kapan saja via tools mana saja
6. Punya anger management yang baik
Sebagai buzzer mood harus tetap terjaga, cool dan selalu menyebarkan emosi yang membangkitkan semangat positif. Karena menghadapi banyak follower diperlukan stamina emosi yang kuat. Sehingga ketika ada pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ditanyakan anda sudah siap. Jika kesulitan memanage emosi, bisa berlatih dulu, minimal baca-baca artikel atau buku tentang anger management.
7. Respon detik ini juga
Karakter internet yang serba cepat mau tidak mau kita harus menyesuaikan ritmenya. Kita harus terbiasa merespon semua hal dengan cepat, kalau bisa saat itu juga. Sebuah agency tidak akan sabar menunggu balasan email yang dikirimkan selama 2x24 jam. Bisa jadi mereka akan segera mencari buzzer pengganti yang lebih sigap. Begitu juga ketika ada pertanyaan, complain atau pujian dari follower, seharusnya segera direspon kalau memang wajib di respon. Apakah respon tersebut menyelesaikan masalah atau tidak itu soal lain.
8. Penuhilah kewajiban melebihi apa yang tertulis di kontrak
Tak ada salahnya memberikan "bonus" kepada klien, karena ini akan menyenangkan dan menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya melakukan konversasi dengan durasi lebih lama atau datang ke acara offline-nya. Anda akan terus punya bahan untuk ngetwit sehingga tampak eksis di timeline. Klien juga akan senang karena "program kampanyenya" akan memperoleh WOM (Word Of Mouth) lebih luas.
9. Memahami produk knowledge
Sebagai buzzer selain harus memahami produk knowledgenya, sebaiknya juga mengalami atau mencoba secara langsung produk yang anda promosikan. Ada yang mengatakan pernyataan atau testimoni Anda akan lebih bisa mempengaruhi teman-teman anda ketika mereka memutuskan akan membeli sebuah produk.
10. Punya teman Buzzer
Rejeki itu biasanya diberikan lewat orang-orang sekitar kita, ini sepertinya juga berlaku untuk kasus buzzer ini. Ketika Anda punya teman satu atau lebih buzzer dan punya follower banyak, maka itu bisa jadi jalan rejeki buat Anda.
nah,,itulah sedikit tips tentang Cara Menjadi Buzzer di Social Media ,,
semoga bermanfaat...
semoga bermanfaat...
0 comments:
Post a Comment